
PERLU TINDAKAN PREVENTIF UNTUK CEGAH PENYEBARAN COVID-19
Berapa
banyak yang positif? Berapa lama pula masa pandemi ini akan berakhir? Dua
pertanyaan klasik yang diutarakan oleh para ilmuwan dalam menghadapi kejadian
luar biasa pandemi COVID-19. Berbagai model diangkat, berbagai metode
digulirkan, berbagai hasil dipaparkan dalam banyak macam media. Ada yang bilang
ribuan saja, puluhan ribu, hingga ratusan ribu masing-masing punya masa yang
berbeda-beda. Mungkin khalayak bertanya, karya siapa gerangan yang dapat dengan
tepat memprediksi kejadian ini?.
Dalam
tulisannya Arie Purwanto, S.Pd., M.Sc. dosen muda Program Studi Pendidikan
Matematika, Universitas Mercu Buana Yogyakarta menuturkan bahwa para ilmuwan
berusaha keras untuk menganggulangi kejadian pandemi COVID-19 ini. Salah satu
yang dilakukan adalah memprediksi jumlah yang terpapar COVID-19. Sudah banyak
model-model statistik yang diangkat untuk memprediksi berapa jumlah yang
terpapar virus ini. Namun demikian ia kembali mengingatkan bahwa sedikit pandangan
menarik dikemukakan oleh George E. P. Box seorang
pemikir besar dibidang statistik dan digunakan model-model ilmiah pada umummnya
bahwa “All models are wrong, but some are useful”. Berdasarkan aforisme
tersebut sekiranya dapat dipahami bahwa model yang dibangun hanyalah bentuk
perkiraan atas kejadian yang dimodelkan. Tidak ada model yang benar-benar tepat
dan tegas menunjukkan kebenaran atas suatu. Namun demikan, adanya usaha dan
upaya dalam menyusun metodologi, baik gagasan, asumsi-asumsi, dan ukuran
kebaikan model sekiranya dapat meningkatkan keabsahan model sehingga dapat
berguna. Yang jelas dari seluruh karya para ilmuwan khususnya pemodelan
COVID-19 baik secara tersirat ataupun tersurat menyatakan bahwa harus ada
tindakan preventif untuk mengurangi penyebaran.
Selain
itu turut disampaikan bahwa kondisi normal yang diharapkan seperti sediakala
kemungkinan tidak akan terjadi. Virus ini jelas merubah wajah dunia. Banyak
opsi ditawarkan dalam menghadapi masa pandemi ini. Memaksimalkan atau berinovasi dengan teknologi komunikasi adalah
contoh tindakan positif yang bisa dilakukan sembari menunggu
hingga vaksin ditemukan. Namun, hal tersebut tidak dapat dijadikan pilihan
utama, mengigat beberapa sektor di bidang produksi, konsumsi, bahkan jasa yang
belum mampu digantikan oleh teknologi. Memang mutlak adanya, pergerakan jadi
syarat kedihupan. Maka dari itu, amatlah penting untuk membuat langkah-langkah
cerdas dalam mengatur pergerakan. Keberadaan protokol kesehatan serta
evaluasinya harus tetap terjamin baik kuantitas dan kualitasnya.
Pendidikan Matematika UMBY
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *